- Back to Home »
- Lele Sangkuriang
Posted by : Unknown
Selasa, 09 Juli 2013
KUDUS, suaramerdeka.com - Meski mengusung varian ikan lele lokal berjenis Sangkuriang, namun pangsa pasarnya diyakini bisa menembus luar negeri. Ini bisa dilihat karena hasil panen selalu maksimal dan angka kematiannya kecil.
Hal tersebut dirasakan oleh sebagian petambak terpal ikan air tawar yang sudah beberapa bulan ini melakukan panen dan hasilnya cukup menggembirakan.
Salah satu petambak lele Sangkuriang dari Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati Kudus, H Sondik saat ditemui Rabu (22/5) menjelaskan, selama ini budidaya lele lokal jenis Sangkuriang masih kurang diminati namun pada kenyataannya justru bisa membuka peluang keuntungan yang luar biasa.
"Pada awalnya memang tidak mudah,karena untuk mengembangkan lele jenis Sangkuriang perlu ketekunan dan banyak pembelajaran. Utamanya soal kondisi air serta pemberian pakan yang tepat," katanya.
Pihaknya mengaku untuk soal pakan selalu mengutamakan bahan baku nonorganik. Bahkan pihaknya mengaku kini sudah bisa membuat makanan sendiri dengan bahan dasar prebiotik agar perkembangbiakannya bagus.
"Hasilnya panen yang sudah dilakukan dua kali pada tahun ini cukup bagus dan selalu ada peningkatan yang signifikan," paparnya.
Soal harga, per kilonya mencapai Rp 12.000 - Rp 13.000 lebih. "Pangsa pasar untuk sementara masih lokal Kudus dan sebagian Karesidenan Pati," ujarnya.
Mengenai pangsa pasar lokal, pihaknya mengaku optimitis bisa terealisasi, hanya saja pihaknya masih perlu membuka jaringan yang lebih luas.
Hal yang sama dikatakan oleh petambak lele lainnya dari Desa Getas Pejaten, bernama V Kharisma. Menurutnya imej pangsa pasar lele sangkuriang yang hanya laku di pasar lokal ini segera bergeser.
"Sebab saat ini kebutuhan ikan lele juga sudah masuk pada sejumlah restoran asing yang juga memiliki menu andalan berbahan baku lele tersebut. Jadi optimistis pangsa pasar hingga ke luar negeri minimal negara tetangga," tandasnya.